Upgrading Metodologi Pelatihan KKNI Kualifikasi Level 3 Instruktur Yayasan Pusdiklat PAL Indonesia

Sesi Ujian Tertulis

Pusdiklat PAL Indonesia, tanpa kenal lelah terus menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi, terutama bagi para instrukturnya. Dimulai pada hari Rabu (11/05/2022), dengan bekerjasama dengan LPK PT. Media Hati, dan mengundang sebanyak 17 orang instruktur internal, Pusdiklat PAL Indonesia mengadakan Pelatihan dan Sertifikasi Training of Trainer (ToT), Metodologi Pelatihan Kualifikasi Level 3 yang bertempat di Ruang Lantai 1,5 Pusdiklat PAL Indonesia.

Pelatihan dan Sertifikasi ini direncanakan untuk berlangsung selama tiga hari kerja, di mana hari Rabu (11/05/2022) dan Kamis (12/05/2022) sebagai sesi pemaparan teori, serta hari Rabu (18/05/2022) memiliki agenda sebagai pelaksanakan sertifikasi.

Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini merupakan bentuk aksi nyata Pusdiklat PAL Indonesia untuk semakin meningkatkan kualitas kompetensi para instruktur dari Yayasan Pusdiklat PAL Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan pesan dari Anik Erawati sebagai Sekretaris Yayasan Pusdiklat PAL Indonesia dalam pembukaannya.

“Agenda pelatihan ini terbagi menjadi kegiatan Metodologi Training of Trainer (ToT) dan re-sertifikasi bagi instruktur. Pelatihan ini untuk meningkatkan kompetensi personil kita, sehingga diharapkan bisa menjadi trainer untuk eksternal maupun murid-murid,” jelas Anik.

Sesi pelatihan dan pemaparan teori dilaksanakan dengan menggunakan media Zoom sebagai perantara antara peserta dengan instruktur dari LPK PT. Media Hati. Untuk membuka acara pelatihan, Dian Tathya selaku instruktur mengajak para peserta untuk memperkenalkan diri masing-masing.

Zoom Meeting Pelatihan
Zoom Meeting Pelatihan

“Semoga kita tetap menjaga sinergi satu sama lain, supaya nantinya pelatihan ini tidak menjadi sia-sia,” harap Dian dalam sesi perkenalan tersebut.

Pembuatan Session Plan
Pembuatan Session Plan

Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan maraton materi oleh Dian Tathy selama dua hari berturut-turut. Dimulai dari penerapan K3 hingga presentasi tugas terkait pembuatan persiapan pelatihan dan penyusunan program pelatihan atau session plan sesuai unit skema masing-masing yang berlaku.

Dalam sela-sela jadwal tersebut, juga terdapat sesi diskusi internal sebagai refleksi atau feedback dari pelatihan yang tengah dilaksanakan. Ir. Hery Sunaryo sebagai Ketua Yayasan Pusdiklat PAL Indonesia memimpin jalannya sesi diskusi tersebut.

Di dalam salah satu penyampaian pendapatnya, Hery menyampaikan bahwa para instruktur adalah SDM penting untuk meningkatkan value, dan untuk semakin menambah nilai jual tersebut, para instruktur Yayasan Pusdiklat PAL Indonesia diharapkan untuk mengambil peran asesor bagi skema yang belum dimiliki oleh Yayasan Pusdiklat PAL Indonesia, sehingga tidak lagi perlu bergantung kepada tenaga asesor eksternal.

Diskusi Antarpeserta
Diskusi Antarpeserta

“Pentingnya bapak-ibu ini sebagai instruktur untuk meningkatkan nilai jual. Oleh karena itu, kita harus mengambil peran asesor untuk skema yang belum ada, sehingga kita tidak perlu mengambil asesor eksternal.”

Salah satu peserta, Irsadul Ibad mendukung pendapat tersebut dengan sebuah saran, “Untuk mendukung hal itu, kami sebagai instruktur juga harus mendapatkan referensi tentang pelatihan apa sajakah yang paling diminati oleh masyarakat.”

Pada hari kedua, pelatihan kembali dilanjutkan, namun berbeda dari hari pertama, Dian Tathya menginstruksikan kepada para peserta untuk melanjutkan tugas-tugas dari hari pertama yang belum selesai, sehingga waktu pelatihan dapat digunakan secara maksimal baik dalam untuk mengerjakan tugas, maupun sesi tanya-jawab antara peserta dan instruktur.

Tanya Jawab Peserta-Instruktur
Tanya Jawab Peserta-Instruktur

Respons yang diutarakan oleh peserta dalam Pelatihan dan Sertifikasi Training of Trainer (ToT), Metodologi Pelatihan Kualifikasi Level 3 pada akhir agenda hari kedua bisa dibilang cukup positif. Salah satunya yakni Mahmud Hasanuddin yang mewakili peserta lain, memberikan tanggapan bahwa pelatihan tersebut cukup bermanfaat, dan pertanyaan-pertanyaan peserta mengenai topik yang belum sepenuhnya dipahami dapat dijawab dengan jawaban yang mudah dimengerti.

“Sangat baik. Kalau ada pertanyaan bisa ditanggapi dengan baik, bisa dimengerti. Dan yang terpenting, tidak galak instrukturnya. Mungkin seperti itu review dari kami temen-temen,” kesan Mahmud.

Sesi terakhir merupakan sesi uji kompetensi, atau sertifikasi dari pelatihan yang telah dilaksanakan. Sesi uji kompetensi ini berlangsung pada minggu selanjutnya, yaitu Rabu (18/05/2022) yang berlokasi di Ruang Lantai 1,5 dan Ruang Rapat Kecil Pusdiklat PAL Indonesia.

Kedua asesor, Dr. Netty Herawati, M.Psi.,Psi dan Dra. Nurul Kusuma Wardhany Syah, MM memimpin jalannya agenda sertifikasi kompetensi tersebut, dengan acara dimulai dari sesi ujian tertulis untuk mengulas kembali materi pelatihan pada minggu sebelumnya, sesi micro teaching—simulasi pemaparan materi oleh para asesi, dan sesi wawancara secara tatap muka sebagai penilaian akhir asesor apakah asesi dapat dinyatakan kompeten atau tidak.

Akhir keseluruhan acara Pelatihan dan Sertifikasi Training of Trainer (ToT), Metodologi Pelatihan Kualifikasi Level 3 ditutup dengan pengumuman kedua asesor mengenai tingkat kompetensi para asesi, yang positifnya, ke-17 asesi dari Yayasan Pusdiklat PAL Indonesia telah teridentifikasi sebagai kompeten untuk skema KKNI Metodologi Pelatihan Kualifikasi Level 3.

“Sudah saya rekomendasikan, semoga amanah, jangan berpuas diri sampai di sini, dan tetap berprestasi,” adalah pesan dari Netty kepada para asesor seusai pengumuman hasil sertifikasi.

(daf)

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *